Home
Company
Product
News
Contact
X
  MENU
MENU  
X
Home
About
Asset
Collection
News
Contact
18 January 2023
Tata Cara Pemeliharaan Baby Varanus salvator by NLI Project

Indonesia memiliki keanekaragaman biawak yang sangat banyak. Salah satunya adalah biawak air(Varanus salvator) atau lebih biasa dikenal oleh masyarakat jawa dengan sebutan "Nyambek". Dalam satu spesies Varanus salvator ini pun terdapat beragam variasi motif baik secara lokaliti maupun subspecies nya. Salvator merupakan salah satu biawak besar dan dapat tumbuh hingga 1,8-2,5 meter menunjukkan bahwa hewan ini cukup keren untuk dipelihara, namun akan membutuhkan tempat yang cukup besar seiring mereka tumbuh. Hal ini menyebabkan salvator menjadi salah satu reptil yang disukai oleh para penghobis dan pecinta hewan eksotik untuk dipelihara. Tentu kita ingin memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kita, maka dari itu pada artikel pertama ini akan dibahas mengenai tata cara pemeliharaan baby Varanus salvator menurut NLI Project.

Sebelum kita membeli baby salvator pertama kita, akan lebih baik kalau kita mempersiapkan kandangnya terlebih dahulu. Agar biawak yang kita beli dapat segera beradaptasi dan merasa nyaman dilingkungan barunya. Kandang yang bagus itu yang seperti apa sih? Tentu yang dapat memenuhi segala kebutuhan dasar biawak tersebut. Kebutuhan dasar yang menurut kami sebaiknya dipenuhi meliputi kebutuhan ruang gerak, sirkulasi yang bagus, area berjemur(basking spot), area berteduh(cooling area), tempat minum dan berendam, alas yang nyaman, tempat bersembunyi(hiding area). Beberapa opsi wadah dasar yang bisa dipakai sebagai kandang bisa dari bak kontainer hingga terrarium dari kayu, kaca, alluminium, dsb.

Hal lainnya terkait kebutuhan dasar dalam kandang yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kelembapan. Untuk kelembapan yang dibutuhkan salvator sekitar 60-70%. Hal ini dapat dipenuhi dengan keberadaan tempat berendam,  pemilihan alas/substrate, dan pengaturan antara basking spot dan cooling area. Mengenai suhu netral yang dibutuhkan oleh salvator berada pada 28C-33C yang kemudian dapat kita sebut sebagai suhu netral(ambience temp).

Sementara basking spot yang dibutuhkan salvator berada pada suhu permukaan di angka 40C-45C. Ingat suhu basking spot diukur dari suhu permukaan tempat berjemur biawak yang sudah kita sediakan dalam kandang baik pada batang pohon, permukaan batu, dsb. dan tidak membuat 1 kandang full panas. Untuk membuat basking spot akan dibutuhkan bantuan alat penghangat berupa lampu spot pemanas(UVA) yang dapat dicari di beragam marketplace yang ada.

Di sini kami menggunakan UVA intense basking spot dengan power 75W menyesuaikan ukuran kandang dan diarahkan pada permukaan batang kayu/papan/bebatuan yang sudah disiapkan sebagai basking spot. Biasa jarak dengan permukaan basking spot diatur sejauh 25-40cm agar mendapatkan panas yang optimal. Wah kandangnya bakal panas semua dong? Itulah sebabnya basking spot disarankan menggunakan lampu spot agar panasnya fokus pada area basking saja dan sebaiknya di salah satu sisi kandang saja, sehingga cooling area dengan suhu netral yakni di 28C-33C tetap ada di sisi kandang yang tidak terkena lampu tersebut. Dengan begitu salvator kita dapat bebas memilih kapan dia membutuhkan panas dan kapan dia perlu untuk mendinginkan diri. Lampu disarankan menyala pada pagi dan sore hari dan mati ketika malam agar biawak dapat tidur dengan nyaman. Di sini kami menyalakan lampu dari jam 07.30-11.00 kemudian lanjut lagi jam 15.00-17.30 dengan menggunakan timer. Apabila dapat memberikan UVB akan lebih baik lagi agar metabolisme biawak menjadi lebih optimal. Sebaiknya lampu diletakkan di tempat yang aman dan terhindar dari kontak langsung dengan biawak kita agar meminimalisir terjadinya cedera luka bakar hingga kesetrum apabila terkena air.

Seberapa besar kandang yang perlu kita sediakan untuk baby salvator? Tidak terlalu sempit namun sebaiknya tidak terlalu besar juga. Setidaknya ukuran yang disediakan cukup untuk mereka dapat bergerak dengan leluasa, 3-4x dari panjang ujung hidung hingga ke pangkal ekor/SVL(Snout-Vent Length) sudah cukup. Dengan ukuran tersebut kita dapat lebih leluasa mengatur dekorasi dalam kandang termasuk basking spot dan cooling areanya. Apabila terlalu sempit akan bermasalah ketika hendak mengatur basking spot karena beresiko seluruh kandang akan terasa panas dan berbahaya buat penghuninya.

Apabila skala kontainer box, ukuran yang direkomendasikan seberapa? Menurut kami ukuran ideal pada CB 90/95 dengan tutup yang dimodifikasi dengan full ram agar sirkulasi udara bagus. Ukuran tersebut sudah cukup untuk memelihara baby salvator sampai dengan ukuran total sampai ekor 60cm. Mengenai detail cara setup kandang buat baby salvator selanjutnya akan diulas secara khusus pada artikel berikutnya ya.

Nah ini momen yang ditunggu-tunggu! Setelah kita menyiapkan kandang, sekarang waktu untuk mengisinya dengan salvator yang kita inginkan. Salvator yang beredar di exotic petshop dapat berasal dari tiga sumber, yaitu dari tangkapan alam / wild caught(WC),  hasil tetasan dari telur yang didapatkan dari indukan liar yang diperoleh dalam kondisi hamil maupun menemukan telur di alam bisa disebut captive hatch(CH), maupun hasil penangkaran dengan mengawinkan biawak dalam penangkaran hingga bertelur dan kemudian ditetaskan yang biasa disebut captive breed(CB). Adapun perbedaan sumber tersebut tentu mempengaruhi harga salvator itu sendiri. Salvator WC/CH relatif lebih murah daripada hasil CB. Namun tingkat adaptasi salvator CB/CH relatif lebih mudah dibanding yang WC. Tetapi apabila berbicara asal-usul, kejelasan genetik, dan upaya konservasi dengan meminimalisir eksploitasi di alam, tentu hasil CB adalah jawabannya. Semua kembali kepada pemiliknya memilih mendapatkan dari mana. Salvator yang dijual di NLI Project tentu hasil CB semua 🥳.

Setelah biawak tiba di rumah, sebaiknya jangan langsung dipegang-pegang atau dimainkan secara berlebihan. Tahap awal cukup memeriksa kondisi kesehatan dan fisik salvator yang kita beli, apakah sesuai dengan keterangan yang diinginkan atau tidak. Begitu pula dengan kesehatan, apakah matanya terbuka lebar, aktif, tidak lemes dan tidak mengeluarkan lendir/pilek? Apabila semua sudah oke segera taruh di kandang yang sudah disiapkan dan biarkan salvator tersebut beradaptasi dengan lingkungan barunya. Apabila salvator tersebut sudah terlihat aktif, mau makan dan berjemur, berarti mereka sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Oh iya, apabila memungkinkan akan lebih bagus untuk sesekali dibawa keluar pada pagi hari untuk dapat berjemur matahari pagi secara langsung selama 20-30menit sebelum jam 9 pagi. Hal ini sangat bagus untuk kesehatan mereka dan tidak ada lampu UVB yang dapat menggantikan kualitas UVB matahari. Lebih sering lebih baik apabila baby salvator kalian sudah terbiasa dengan keberadaan kalian. Tentu dengan pengawasan agar tidak kepanasan maupun lepas apabila menggunakan kandang yang berbeda/lebih terbuka.

Sebelum memelihara salvator, perlu diketahui bahwa mereka adalah hewan karnivora. Jadi pemilihan makan akan melibatkan daging mentah(meat based) baik daging unggas, tikus, ikan, maupun sapi. Untuk ukuran baby mayoritas asupan daging dapat diberikan sebagai selingan dan mayoritas dapat digantikan oleh serangga(insect based) seperti jangkrik maupun kecoa dubia. Pola pemberian pakan yang disarankan bisa 2 hari sekali apabila menggunakan insect based. Apabila menggunakan meat based sebaiknya 4-5 hari sekali agar memberikan waktu bagi baby salvator untuk mencernanya. Hal ini dikarenakan kemampuan mencerna biawak kecil belum sekuat biawak dewasa. Sebaiknya hindari pemberian pakan secara berlebih agar terhindar dari penyakit seperti gangguan pencernaan.

Meat based menu untuk baby salvator disarankan berupa anakan tikus(pinkies bulu-mencit small), daging burung kecil seperti emprit/peking, potongan daging puyuh/ayam kampung, menyesuaikan ukuran baby salvator anda. Sebaiknya memberikan makanan yang ada tulangnya untuk memenuhi kebutuhan kalsium mereka agar terhindar dari penyakit metabolic bone disease(MBD). Dalam hal inilah basking spot yang sesuai sangat disarankan agar membantu baby salvator anda mencerna makanannya dan metabolismenya lebih optimal. Oh ya, NLI Project tidak menyarankan daging ayam potong/komersil untuk biawak, apalagi ukuran baby untuk menghindari kandungan-kandungan yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan kesehatan mereka. Mengetahui sumber pakan yang bagus sangat disarankan agar menjaga kesehatan salvator yang kita pelihara. Jangan lupa untuk selalu menyediakan air minum yang bersih buat mereka ya.

Setelah baby salvator milik anda beradaptasi di kandang, makan teratur, dan terlihat penasaran dengan keberadaan anda dan dunia luar. Kini saatnya kita mulai berinteraksi dengan mereka, dalam hal ini kami menyebutnya dengan istilah trust building. Metode ini akan membangun relasi yang baik antara salvator dengan pemiliknya tanpa melibatkan pegang paksa(force handling) sehingga kita dapat membentuk hubungan "mutual respect" dengan biawak kita dan mereka tidak akan menganggap kita sebagai ancaman. 

Beragam reaksi umum biawak terhadap manusia seperti melarikan diri, bersembunyi, mengembangkan leher dan badan sambil mengeluarkan suara "hissing", menyabetkan ekor, hingga menggigit dasarnya adalah perilaku perlindungan diri mereka karena menganggap manusia sebagai ancaman. Untuk menghindari hal tersebut lebih baik kita meminimalisir memegang mereka dengan paksaan apalagi sampai menahan/menarik ekor, menjepit leher, dsb. Karena hal tersebut akan memberikan kesan negatif bagi biawak tersebut.

Pendekatan sebaiknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dari membiarkan mereka nyaman dikandang, dapat dilihat dengan mereka mau eksplorasi, berjemur, hingga makan meski ada kita didekatnya. Ketika mencapai tahap ini, disarankan kita membiasakan mereka untuk mau makan dari jepitan (Tong feed). Ketika mereka sudah mau makan melalui tong feed, ini adalah sebuah permulaan yang cukup bagus dalam proses trust building. Selanjutnya dapat dilakukan secara rutin setiap kali memberi makan, dan secara bertahap membiasakan mereka mengejar makanan dan makan di dekat kita.

Apabila mereka sudah terbiasa dengan tong feed, kita bisa mulai pancing mereka dengan makanan untuk manjat naik ke tangan kemudian kembali ke kandang dan lakukan hal ini berulang kali. Apabila mereka tampak tenang anda bisa juga mencoba mengelus-elus bagian bawah leher dengan jari dengan perlahan. Biasanya pada tahap ini mereka sudah cukup terbiasa dengan keberadaan kita dan mulai mau berinteraksi baik dengan makanan maupun tidak. Lakukan interaksi seperti mengelus bagian bawah leher, biarkan mereka naik ke atas tangan dan jalan hingga ke pundak anda. Angkat baby salvator anda dari bawah secara perlahan dan lembut. Hindari melakukan pergerakan mendadak yang dapat mengejutkan mereka apalagi mencengkeram mereka. Congratz!! Pada tahap ini proses trust building mencapai tahap 80% dan tinggal melakukan pengulangan secara rutin dan bertahap.

Sekedar mengingatkan ketika anda hendak memelihara biawak. Perlu disadari bahwa mereka adalah hewan karnivora dan sudah memiliki taring dan kuku yang tajam sejak menetas. Jadi, tetap berhati-hati ketika berinteraksi dengan mereka dan lakukan trust building secara bertahap agar baik biawak dan pemiliknya sama-sama merasa nyaman. Dan perlu diingat kembali bahwa salvator adalah biawak besar yang dapat tumbuh hingga 1,8-2,5meter. Jadi hal ini patut dipertimbangkan apabila anda ingin memelihara spesies ini karena akan membutuhkan kandang yang besar dikemudian hari. Sekian ringkasan mengenai tata cara pemeliharaan baby Varanus salvator by NLI Project, nantikan pembahasan topik-topik lainnya ya!

Good luck dan terima kasih sudah membaca maupun membagikan!

Salam,
Harvey Lienardo
-NLI Project-

BACK
© Copyright 2025 - NLI PROJECTS - Indonesian Captive Bred Monitor Lizard | Website By Kibo Creative